Tuesday, December 18, 2007

Saham Wall Street Kembali Berguguran


Ketidakpastian Ekonomi Benamkan Wall Street

(Jakarta 18/12)Saham-saham di bursa New York kembali berguguran karena kecemasan ketidak pastian prospek ekonomi Amerika. Terus bergulirnya dampak krisis kredit sector perumahan (subprime mortgage) dan ancaman tingginya inflasi akan menuntun ekonomi Amerika Serikat (AS) menuju stagflasi.

Stagflasi yaitu keadaan dimana inflasi terus naik sedangkan pertumbuhan ekonomi justru mengalami kemandekan. Amerika pernah mengalami stagflasi pada tahun 1970an.

Pada perdagangan Senin kemarin indeks Dow Jones kembali anjlok 172,65poin (1,29 persen) menjadi 13.167,20, indeks Standard & Poor merosot 22,05 poin (1,5 persen) menjadi 1.445,90, dan indeks saham teknologi Nasdaq jatuh 61,28 poin (2,32 poin) menjadi 2.574,46.

Minggu lalu, The Federal Reserve (The Fed) mengecewakan sebagian investor ketika menurunkan sukubunga acuannya hanya 25 basis poin, sedangkan pasar mengharapkan pemangkasan lebih sampai 50 basis poin. Investor menilai bahwa penurunan suku bunga 25 basis poin tidak banyak membantu mengatasi krisis kredit perumahan.

No comments: