Friday, December 26, 2008

Krisis Finansial Global


JAKARTA--Kencangnya pertumbuhan sektor finansial Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1990 an akhirnya meledak di tahun 2008. Naiknya suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed) sebagai biang keladinya. Pada Agustus 2003 suku bunga The Fed hanya sebesar 1 persen, kemudian berangsur - angsur naik terus klimaks nya pada juni 2006 yang mencapai level tertingginya di 5,25 persen seiring pengetatan likuditas oleh bank sentral AS.Dan suku bunga The Fed sebesar 5,25 persen ini bertahan hingga Agustus 2007.

Lamanya diberlakukannya suku bunga tinggi ini lambat laun membebani pasar finansial AS. Mantan Gubernur The Federal Reserve Allan Greenspan akhir Februari 2007 telah memperingatkan bahwa AS akan mengalami resesi pada akhir 2007. Pada pertengahan Maret 2007 mulai merebak kekhawatiran akan kebangkrutan hipotek perumahan AS (Subprime Mortgage)dengan korbannya New Century.

Juli 2007 giliran Bear Stearn Co yang mengalami kesulitan likuditas. Masalah Subprime mortgage terus bergulir dan melebar ke Eropa, dan Nothern Rock Plc.juga menjadi korban keganasan subprime mortgage pada bulan September.

Akhirnya pada 18 September 2007 memaksa bank sentral AS memangkas suku bunganya sebesar 50 basis point menjadi 4,75 persen untuk meredam krisis finansial yang disebabkan oleh kredit perumahan.

Citigrup inc. serta UBS bank terbesar di Swiss pun terkena dampak subprime mortgage hingga mendapat suntikan dari investor asing.

No comments: