Monday, December 29, 2008

Economic Bubble


Akhirnya gelembung ekonomi AS meledak

Pesatnya pertumbuhan finansial Amerika Serikat (AS) akhirnya limbung di tahun 2008. Diawali dari krisis hipotek perumahan AS (subprime mortgage)kemudian menjalar ke Wall Street dan sektor lainnya. Para pengelola dana dan investment banking kelas wahidpun bertumbangan. Harga saham sektor finansial pun berguguran. Saham Citigroup Inc. pada akhir 2007 lalu masih di US$ 29,44 sekarang hanya tinggal US$ 6,73, yang berarti merosot US$ 22,71 (77,14 persen), bahkan pernah mencapai level terendahnya US$ 3,77 pada tanggal 21 November lalu.

Lebih tragis lagi Lehman Brothers holding bahkan harus melempar handuk karena tidak kuat menahan pukulan krisis subprime mortgage. Pada 31 Des. 2007 harganya masih berada di US$ 65,24 sekarang tinggal US$ 0,0265, terjun US$ 65,21 (99,96 persen).

Apa yang membuat krisis finansial AS ini terjadi:
1. Pengawasan dari otoritas bursa AS (SEC) yang lemah
2. Gaji dan bonus yang sangat tinggi membuat para CEO berlomba mencapai target
dengan cara apapun.
3. Banyaknya aturan (batasan) yang dilanggar dalam pencapaian target serta kurangnya diversifikasi resiko investasi.
4. Lemahnya para lembaga pemeringkat internasional memberi warning kepada para investor akan utang - utang dan investasi yang akan bermasalah.
5. Harga minyak mentah yang terus melambung hingga US$ 147 per barel.
6. Nilai tukar dolar yang terus melemah terhadap mata uang utama dunia.
7. Suku bunga The Fed yang bertahan cukup lama di level 5,25 persen.

Pemerintah AS pun harus menggelontorkan sekitar US$ 1.000 triliun untuk meredam dampak dari krisis finansial global saat ini.

No comments: