Monday, April 7, 2008

Inflasi Hancurkan Bursa

BI Amankan Rupiah

JAKARTA-- Jatuhnya bursa saham serta tingginya inflasi bulan Maret rupiah masih mampu bertahan. Pada Transaksi kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hanya melemah tipis 18 poin dan ditutup Rp 9.218 dari posisi sebelumnya Rp 9.200.

Treasury dari salah satu bank asing di Jakarta menjelaskan dijaganya rupiah oleh Bank Indonesia (BI) membuat rupiah mampu bertahan dari sentiment negatif jatuhnya bursa dan tingginya inflasi. “Kalau tidak, bisa bahaya dan rupiah pasti sudah jebol,” katanya.

Yang perlu diwaspadai adalah transaksi Non Deliverable Forward (NDF) di pasar New York (tadi malam). “Rupiah pasti akan mendapat gempuran hebat disana,” ujarnya.

Inflasi Gerus Indeks


JAKARTA—Pada perdagangan kemarin indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali tergerus 54,05 poin ( 2,21 persen) menjadi 2.393,249 dari penutupan sebelumnya 2.447,299.

Analis dari PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan mengungkapkan tingginya inflasi bulan Maret sebesar 0,95 persen melebihi ekpektasi membuat indeks semat terkoreksi hingga 100 poin lebih.

“Laporan keuangan Bumi Resources yang mengecewakan, serta jatuhnya harga komoditas terutama Crude Palm Oil (CPO) juga turut mendukung kejatuhan indeks,”:ujarnya.

Hari ini diperkirakan indeks akan kembali tertekan dan bergerak dalam kisaran 2.325 – 2.440.

No comments: