Monday, April 7, 2008

Rupiah Tak Beranjak

Rupiah Tak Beranjak

JAKARTA—Nilai tukar rupiah pada transaksi kemarin kembali bertahan dilevel Rp 9.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Tidak ada sentimen yang kuat membuat rupiah tidak beranjak dari posisi akhir pekan kemarin.

Pengamat pasar uang Farial Anwar mengungkapkan, fluktuasi bursa saham, masih tingginya harga minyak, serta kekhawatiran tingginya inflasi menjadi penahan penguatan rupiah akhir – akhir ini.

“Permintaan dolar menjelang akhir bulan serta untuk impor minyak yang cenderung meningkat membuat rupiah susah untuk menguat,” paparnya.

Untuk hari ini Farial memprediksikan rupiah akan ditransaksikan dalam kisaran sempit antara Rp 9.170 – Rp 9.225 per dolar AS.



Profit Taking Tekan Indeks


JAKARTA—Setelah naik selama lima hari berturut – turut akhirnya indeks harga saham gabungan di bursa efek Jakarta mengalami profit taking (aksi ambil untung) oleh para investor.
Sehingga pada perdagangan kemarin, indeks terjun 30,287 poin (1,22 persen) menjadi 2.477,299 dari posis akhir pekan kemarin 2.477,586.

Analis dari PT. Finan Corfindo Nusa, Edwin Sebayang menjelaskan aksi ambil untung yang dilakukan para investor membuat indeks terkoreksi kemarin. Selain itu rontoknya bursa regional juga turut mendukung kejatuhan indeks kali ini.

“Cukup wajarlah indeks jatuh, karena selama sepekan kemarin indeks sudah naik cukup signifikan,” ujarnya. mengindikasikan

Edwin memprediksikan indeks hari ini akan kembali mengalami tekanan dan bergerak dengan kisaran 2.383 – 2.473.